Oke, melanjutkan postingan kemarin tentang cara menghitung nilai resistor, sekarang saya akan membahas tentang jenis - jenis resistor. Resistor terbagi menjadi dua jenis yaitu resistor tetap dan resistor variabel. Karena kita sudah membahas tentang resistor tetap, maka sekarang saya akan membahas tentang resistor variabel. Resistor variabel terbagi menjadi beberapa jenis yaitu :

A. Potensiometer

 Potensiometer adalah resistor variabel yang cara mengatur nilai hambatanya adalah dengan memutar tangkainya. Potensiometer biasanya digunakan pada rangkaian amplifier, audio radio dll. Pada bagian belakang potensiometer tertulis B100K atau yang lainnya. Tulisan B100K pada bagian belakang potensiometer mempunyai arti yaitu, potensiometer tersebut nilai hambatan maksimumnya adalah 100k ohm.





B. Reostat


 Reostat adalah resistor variabel yang cara mengatur nilai hambatannya adalah dengan cara menggeser kontak gesernya. Namun kebanyakan orang lebih suka menggunakan potensiometer ketimbang menggunakan reostat, karena ukuran potensiometer yang jauh lebih kecil dari reostat dan potensiometer memiliki harga yang lebih murah ketimbang reostat dan satu lagi, reostat lebih susah didapatkan ketimbang potensiometer.







C. Trimpot

 Trimpot adalah resistor variabel yang cara mengatur nilai hambatannya adalah dengan cara memutar dengan menggunakan obeng. Sama halnya dengan potensiometer, trimpot memiliki tiga kaki dan memiliki ukuran yang kecil sehingga trimpot sering digunakan dalam rangkaian elektronika. Pada bagian atas trimpot tertulis 100K atau yang lainnya. Sama halnya seperti potensiometer, tulisan yang terdapat pada bagian atas trimpot artinya adalah nilai meksimum hambatannya, jadi kalau yang tertulis 100K, itu artinya nilai maksimum hambatannya adalah 100k ohm.



 D. NTC

 NTC adalah singkatan dari negative temperature coeffisient. NTC adalah resistor variabel yang nilai hambatannya bergantung pada suhu. Jika temperatur semakin besar, maka nilai hambatannya mengecil. Tetapi jika temperatur semakin kecil, maka nilai hambatannya semakin besar.
NTC biasanya digunakan pada rangkaian sensor suhu atau yang lainnya.







 E. PTC

  PTC adalah singkatan dari positive temperature coeffisient. PTC adalah resistor variabel yang nilai hambatannya bergantung pada suhu. Berbalik dengan NTC, PTC justru nilai hambatannya semakin besar apabila temperatur makin besar dan nilai hambatannya akan mengecil apabila temperaturnya kecil juga.
Sama seperti NTC, PTC biasanya digunakan pada sensor suhu juga, akan tetapi memiliki fungsi yang berbeda dengan sensor suhu yang menggunakan NTC.





  F. LDR

  LDR adalah singkatan dari light dependent resistor. LDR adalah resistor variabel yang nilai hambatannya bergantung pada cahaya. Jadi, nilai hambatan LDR akan membesar apabila LDR tersebut mendapatkan sedikit cahaya, sedangkan apabila mendapatkan banyak cahaya, maka nilai hambatannya akan mengecil. LDR ini biasanya digunakan pada lampu jalan, traffic light, atau pada sensor cahaya dan sebagainnya.




Sekian informasi dari saya. jika ada pertannyaan, atau atau kritik bisa comment dibawah!
Semoga bermanfaat bagi anda!

Baca juga :
 - Cara menghitung nilai resistor
 - Komponen - komponen dasar elektronika
 - Elektronika dasar
 - Rangkaian alram menggunakan PIC16F84A
 - Rangkaian USB Downloader menggunakan ATmega8535
 - Jenis - jenis SCR
 - Jenis - jenis transistor
 - Jenis - jenis kapasitor
 - Jenis - jenis diode
 - Rangkaian sensor suhu menggunakan atmega8535






           

                                                                                           

0 Comment:

Post a Comment

 
Top